Kritikus Makanan Membagi Tip Terbaiknya untuk Makan Fine Dining

  • 0

Pergi ke restoran bisa menjadi pengalaman yang susah dilupakan.



Tetapi pergi makan malam bisa mengintimidasi — bagaimana untuk menavigasi daftar wine yang panjang, menerjemahkan set menu makanan yang membingungkan, dan memutuskan apa yang dikenakan?


Kita belakangan ini berbincang dengan Andy Hayler, kritikus makanan di Elite Traveler yang makan di setiap restoran Michelin bintang tiga di planet. Dia menuliskan tip-nya dengan jelas mulai dari membuat reservasi sampai bagaimana harus berprilaku.


Membuat Reservasi


Macam-macam reservasi bervariasi di restoran-restoran mewah. Beberapa restoran membiarkan anda untuk membuking meja beberapa bulan atau tahun sebelumnya, dimana restoran lainnya mempunyai sistem reservasi yang sibuk dan hanya bisa dibuking dua atau tiga bulan sebelumnya dari hari yang ditentukan. “Anda harus menelepon di pagi hari pada pukul 8:59 dengan tangan di pencetan untuk menelepon ulang dan berharap telepon anda bisa masuk,” Hayler berkata. “Membuat reservasi di tempat-tempat populer seperti Chef’s Table di Brooklyn Fare, atau restoran di kota besar seperti  New York dan London, membutuhkan rencana yang logistik.”


Lihat peraturan restoran-restoran untuk reservasi sebelum menelepon (kebanyakan tertulis di situs web restorannya). Follow restoran di sosial media merupakan ide yang bagus, sebab kadang-kadang mereka akan tweet atau post di Facebook pada saat mereka mempunyai meja kosong atau waktu reservasi mendekat.


Apa yang Dikenakan


Beberapa restoran mensyaratkan pria untuk mengenakan jas dan dasi, jadi selalu periksalah situs web atau menelepon terlebih dahulu untuk mengetahui apa kode pakaiannya, jika ada.


Kalau tidak, anda bebas untuk mengenakan pakaian apapun yang membuat anda merasa nyaman.


“Kebanyakan tempat tidak biasanya formil. Tentu saja beberapa iya — restoran Paris khususnya. Tetapi anda bisa pergi ke tempat seperti Sushi Saito [restoran Michelin berbintang tiga di tempat parkir Tokyo] dan memakai jeans.”


Memesan Makanan


Restoran-restoran yang lebih mahal biasanya mempunyai apa yang biasanya dipanggil “prix fixe menu”, merupakan tasting menu yang datang dengan beberapa rantai makanan. Anda juga bisa memesan “à la carte,” dimana artinya memilih makanan perorangan.


“Beberapa restoran mempunyai signature dishes, dan jika anda melihat blog atau panduan, anda akan mengetahui kokinya terkenal untuk makanan apa,” Hayler menjelaskan. “Tetapi tergantung musim, masakan andalannya mungkin saja tidak tertulis di situ.”


Pada umumnya, anda tidak perlu melakukan riset tentang makanannya terlebih dahulu. “Saya seringnya pergi lihat apa yang mereka tawarkan di hari tersebut dan biasanya memesan apa yang direkomendasikan oleh koki atau masakan prix fixe-nya,” Hayler berkata.


“Di beberapa restoran, rekomendasi koki bisa menjadi cara untuk menjual makanan yang tidak laku pada saat makan siang, tetapi anda bisa mempercayai koki di restoran kelas atas,” dia berkata. “Sebenarnya, di Jepang, sangatlah jarang untuk melihat menu. Anda akan makan apa yang koki buat di hari tersebut.”


Memesan Anggur


Berbeda dari memesan makanan, Anda biasanya harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum memesan anggur.


Beberapa daftar anggur cenderung lebih seperti buku anggur yang terpenuhi dengan ribuan macam anggur yang dibedakan oleh lokasi anggur tersebut dibuat. Hayler berkata bahwa hal terbaik untuk dilakukan adalah untuk mengakses daftarnya online dan membuat pilihan anda terlebih dahulu pada saat Anda mempunyai waktu luang untuk melakukan riset.


“Demikian, anda akan mengetahui apakah harga anggur yang ditawarkan berlebihan, dan apa yang good deal, Hayler berkata. “ Di restoran-restoran yang memberikan harga lebih rendah, saya cenderung memesan anggur yang lebih baik. Dengan melihat daftar anggur terlebih dahulu, anda akan mengetahui harga pasarannya, dan memesan dari bagian anggur yang tidak kemahalan.”


Jika anda tidak anda mempunyai waktu atau lupa melakukan riset, Hayler membuat sebuah app bernama Wine Search yang membantu anda mencari harga eceran, tahun, dan harga markup anggur dari meja anda.


Bagaimana harus berprilaku


Restoran Michelin bisa apa saja mulai dari stan di dalam parkiran di Jepang sampai meja kayu sederhana di pinggiran kota Itali. Stereotip restoran bintang tiga dengan kain meja putih, pelayan berdasi pita, dan beragam macam peralatan makanan terkesan kaku dan menakutkan.


Bahkan jika anda pergi ke restoran dengan dekorasi yang tradisionil, Hayler menekankan anda tidak perlu merasa tidak nyaman. “Berprilakulah seperti bagaimana anda di restoran lainnya,” dia berkata. “Restoran yang baik harus menyambut pengunjung dengan senang hati, anda tidak harus berprilaku seperti apa yang anda tidak biasanya lakukan.”


Dalam hal berfoto — pastikan saja anda tidak mengganggu pengunjung-pengunjung di sekitar anda. (Jika anda tidak yakin apakah restoran memperbolehkan fotografi, anda bisa tanya pelayan dengan sopan.)


Dan jika anda merasa terintimidasi, ingatlah nasehat Hayler yang bijaksana: “Restoran berbintang Michelin hanyalah restoran yang melayani makanan yang lebih enak.”


Source: http://www.businessinsider.com/how-to-act-at-a-fine-restaurant-2013-10

No comments:

Post a Comment